Sekolah merupakan tempat untuk
mencari, mengeksplorasi dan mendapatkan ilmu yang akan menjadi bekal untuk
membangun masa depan bangsa dan negara. Keberadaan kegiatan sekolah sangatlah
penting. Karena dinilai penting itulah Departemen Pendidikan Nasional Indonesia
mengadakan program wajib belajar 9 tahun, bahkan ada wacana yang mengatakan
program wajib belajar ini akan diperpanjang menjadi 12 tahun yaitu dari tingkat
Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) lalu Sekolah Menengah Atas (SMA)
atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Namun pendidikan yang layak
sepertinya masih belum bisa terwujudkan hingga saat ini, salah satu alasannya
adalah faktor biaya
pendidikan yang tidak sesuai dengan keadaan status ekonomi keluarga. Padahal dalam UUD Negara RI Tahun 1945 pasal 31 ayat (2)
dinyatakan secara tegas bahwa setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Sebenarnya pemerintah sudah mengalokasikan dana yang
cukup besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dana tersebut
mungkin bisa kita gunakan untuk sekolah gratis setidaknya sampai lulus
perguruan tinggi. Tetapi mengapa Indonesia tidak demikian? Ingat, Indonesia
merupakan negara berkembang. Negara berkembang perekonomiannya cenderung tidak
stabil, jika kas negara diserahkan untuk pendidikan sepenuhnya itu akan
berdampak buruh jika suatu saat perekonomian negara turun . Berbeda dengan
negara maju yang perekonomiannya lancar dan mudah dikendalikan.
Sekolah itu enaknya gratis. Tetapi ada harga ada rupa. Sekolah swasta
mengharuskan siswanya melakukan pembayaran setiap bulan yang dapat dikatakan
tidak murah, biaya tersebut digunakan untuk kebutuhan dan fasilitas sekolah.
Apalagi didukung oleh guru yang berkinerja tinggi dan metode belajar yang
efektif sehingga siswa dapat maju dan
berprestasi.
Sekolah gratis di Indonesia contohnya sekolah negeri. Setiap anak
mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), mereka dibebaskan dari iuran
bulanan dan mendapat pinjaman buku dari sekolah. Dengan fasilitas seadanya
sekolah gratis belum memberikan kualitas yang maksimal jika dibandingkan dengan
sekolah berbayar.
Jadi, jika kita melihat kondisi Indonesia sekarang ini
lebih cocok diterapkan sekolah berbayar dari pada gratis. Tetapi biaya sekolah
hendaknya masih sesuai dengan keadaan ekonomi warga. Lalu bagaimana dengan
siswa yang benar-benar tidak mampu? Pemerintah ataupun sekolah pasti mengadakan
beasiswa, yang secara tidak langsung menjadi penyemangat siswa untuk rajin
belajar. Ada baiknya lagi jika pemerintah menepakan sistem subsidi silang.
Siswa yang mampu tetap membayar biaya sekolah secara penuh dan bantuan yang
seharusnya menjadi miliknya disumbangkan untuk siswa dan tidak mampu. Dengan
demikian siswa yang kurang mampu dan berprestasi pun juga bisa mendapatkan
pendidikan yang layak dengan kualitas yang bagus.
0 comment:
Post a Comment